Kamis, 19 September 2013

My Hobby=My Life=My Priority (Bulutangkis1)

Kalau membaca sedikit pengalamanku ini,pasti semua ga' akan pernah percaya...
hehehe...
yaaa..maklum..bisa dibilang bagai pungguk merindukan bulan lahhh....
my hobby is playing badminton.Mungkin bagi sebagian besar orang,itu hoby 'klasik'.Karena siapapun juga bisa kalau cuma 'pegang raket' n 'mukul cock'...hahaha..
I think it's very special...yeah..aku mulai 'menyukai','belajar',bahkan bisa dibilang 'fanatic' ke olahraga ini sejak aku menginjak bangku SMA.Sebelumnya sih biasa-biasa aja.Aku mulai tertarik sama olahraga ini sejak sering nonton pertandingan-pertandingan,liat video para juara dunia bulutangkis,dan akhirnya lama kelamaan tertarik juga buat 'mendalami'. 'Kegilaanku' ke olahraga ini semakin kuat dan kuat sejak perlahan aku mulai banyak kenal teman-teman yg juga banyak aktif di olahraga ini,baik teman dari atlit nasional (just a little sih) maupun kakak-kakak tingkat yang bisa dibilang udah fasih di bidang ini..haha
Semenjak di bangku SMA itu akhirnya aku mulai 'aktif' n rajin mengikuti berbagai latihan bulutangkis. Mulai dari ekstra kulikuler bulutangkis,outside sparing sama temen-temen luar sekolah,sparing antar SMA,dll. Tapi sayangnya selama 3 tahun itu aku belum pernah mengikuti yang namanya 'turnamen bulutangkis',baik di tingkat SMA maupun di luar itu..ya karna emang ga' pernah ada di kota ini..:(
Oyaa...Did u know? selain aktivitas-aktivitas itu,aku juga selalu 'rajin' update soal events bulutangkis yang lagi dijalani/diikuti sama atlit-atlit bulutangkis indonesia. Yaaa,mulai dari rutin ngliat agenda/kalender match BWF,ngikutin info-info ter-up to date dari berbagai macem situs ataupun akun bulutangkis indonesia,maupun sering nonton live streaming kalau pas atlit-atlit indonesia lagi tanding..
Yaa,bukan krna ga' ada kerjaan sih sbnrnya..Karna emang pada dasarnya udah 'hobby' n ada 'bakat minat' jadinya ya selalu aja nyempetin waktu buat check.hehe..
cuma asal 'pegang raket' n 'mukul'?i know everybody can do it clearly..Tapi poin pentingnya bukan disini.
emm...kalau kita punya 'cita-cita' ataupun 'keinginan',mulailah itu dari 'bermimpi','belajar mendalami dengan sungguh-sungguh',dan 'mulai merealisasikannya'...
so,gak cuma 'Asal'....:) ;) JUST DO YOUR BEST,GUYSSS..:)
2013090512583220130905120250Keakraban_Tontowi,_Ahsan_dan_Hendra_di_Atas_Kendaraan_Arak-arakan,_Purwokerto Penyerahan Penghargaan oleh PB Djarum dan PB Jaya Raya di dampingi Pemda Pemalang

Finals - XD - T.Ahmad/L.Natsir vs Xu C./Ma J. - 2013 BWF World Championships


sumber : http://www.youtube.com/watch?v=p3k32Gxng3Q

Sambutan Meriah untuk Para Pahlawan Bulutangkis



JAKARTA – Kedatangan pahlawan olahraga nasional, tim bulutangkis Indonesia disambut meriah di bandara Soekarno-Hatta (Soeta), Senin (12/8/2013) malam, terutama untuk pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.Menumpang pesawat Garuda bernomor penerbangan GA 899, rombongan mendarat sekitar pukul 20.30 WIB. Seperti dilansir Detiksport begitu keluar dari pintu terminal 2F mereka disambut riuh puluhan fans yang membawa sejumlah poster.
Juga, seperti janjinya, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo ikut menjemput langsung rombongan. Ikut menyertainya antara lain ketua umum dan wakil ketua KONI, Tono Suratman dan Fuad Basya, serta sejumlah pengurus PBSI.Ketua Umum PBSI, Gita Wirjawan, yang kemarin menyaksikan langsung final Kejuaraan Dunia di Guangzhou, China, jadi orang pertama yang mengalungkan bunga kepada sang juara dunia, yaitu Liliyana alias Butet. Setelah itu Roy melakukan hal yang sama untuk Tontowi, Tono kepada Hendra, dan Fuad untuk Hendra.“Saya berterima kasih (atas penyambutan ini). Ini perjuangan dan prestasi yang luar biasa. Ini takkan terjadi tanpa dukungan dari semua pihak. Dan tentunya tidak terbatas untuk empat yang jadi juara, walaupun kita tidak menang di nomor lainnya,” ujar Gita dalam sambutannya.
“Memang, kadang-kadang (yang kita capai) tidak seoptimal yang diingini. Tapi ini semangat dan bekal untuk perjuangan selanjutnya. Insyaallah kita bisa mendominasi bulutangkis ke depannya,” sambungnya.“Jangan lupa, kawan-kawan kita itu berjuang di Guangzhou, di hari puasa meninggalkan keluarga untuk berjuang disini. Ini kado luar biasa buat ultah Indonesia ke-68. Mudah-mudahan ke depan lebih dari dua juara dunia.”
Owi – panggilan Tontowi, mengaku terapresiasi dengan penyambutan tersebut. “Ya senang lah. Ini berarti mereka sudah perhatian sama kita. Terharu juga,” ucapnya.

Pelatnas Cipayung, Pelatnas Sederhana yang Harumkan Indonesia








Jakarta – Pelatnas PBSI di Cipayung sudah terkenal sebagai tempat menempa terbaik para pebulutangkis nasional. Dari tempat ini sudah tercipta banyak sekali atlet yang mengharumkan Indonesia di kancah internasional.
Liem Swie King, Christian Hadinata, Susy Susanti, Mia Audina, Taufik Hidayat, hingga Lilyana ‘Butet’ Natsir. Tak heran jika kita membayangkan seperti apa kerasnya tempaan hingga mereka semua bisa menembus level internasional.Nyatanya, bayangan seperti itu tak sepenuhnya benar. Ketika BeritaSatu.com menengok area kolam renang pelatnas Cipayung, terlihat serombongan pemain sedang melakukan latihan akuatik dengan santai.Bona Septano, M. Ulinnuha, Berry Anggriawan, Angga Pratama, Kevin Sanjaya, Arya Maulana, dan beberapa pemain putra lain saling melempar candaan. Tak cuma ke sesama pemain, tapi mereka juga kerap bercanda dengan Chafidz Yusuf, pelatih ganda putra, dan Felix Ary Bayu, pelatih fisik.
Menurut Chafidz, latihan seperti ini biasa dilakukan dua minggu sekali sebagai variasi latihan, meski begitu latihan akuatik ini merupakan program utama.

            Felix mengatakan, gerakan meloncat-loncat di air yang dilakukan pemain bertujuan untuk menguatkan pinggang dan kaki. Selain itu mereka juga diberikan latihan anaerobik dengan cara menahan nafas di air. Durasinya bertahap, mulai dari 30 detik hingga tiga menit.
“Kecuali Angga, yang sedang latihan di sini semuanya yang tidak ikut di Kejuaraan Dunia 5 Agustus nanti.” kata ChafidzPindah ke area lain, tampak sejumlah pemain putra sedang bermain sepak bola di lapangan sepak bola yang terletak di gedung latihan utama PBSI.Tommy Sugiarto yang beberapa bulan lalu berhasil mendapat gelar super series pertamanya di Singapura Terbuka, bermain sebagai gelandang. Sementara Hayom Rumbaka bermain sebagai bek di tim yang berbeda.Rupanya para pemain putra pelatnas Cipayung tak canggung bermain sepak bola. Tak bisa dibilang cakap memang, tapi juga tak bisa dibilang buruk.
Sama seperti di kolam renang, suasananya pun penuh candaan. Joko Supriyanto dan Imam Tohari, pelatih tunggal putra, kerap meledek anak asuhnya.“Pokoknya jangan umpan ke Thomi (Azizan Mahbub). Eman-eman bolanya!” canda Joko dengan logat jawanya yang kental.Tommy Sugiarto mengatakan bahwa ia dan teman-temannya memang terkadang suka bermain sepak bola jika sedang waktu senggang.“Ya bisa-bisaan aja Mas. Posisinya juga asal. Kadang sama temen-temen juga main futsal di lapangan sekitar sini.”

Final Kejuaraan Dunia - MD - M.Boe/C.Mogensen(DEN) vs M.Ahsan/H.Setiawan (INA)

sumber : http://www.youtube.com/watch?v=V6ei7HEd85s

BIODATA

Okay friends...i'll introduce about my self..;)

 

Nama : Faidatu Ummi

TTL : Bojonegoro,6 April 1996

NIM : 201310070311121

Fakultas/Jurusan : FKIP/Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang

Alamat : Perum. River Side D-314B ,Malang

 

Kekayaan Ragam Seni dan Budaya Malang

MALANGISME - Kota Malang selain terkenal sebagai salah satu kota yang berhawa dingin di Indonesia. Bumi Arema juga menyimpan berbagai kekayaan seni dan budaya bangsa yang luar biasa. Mulai dari makanannya  seperti Bakso, Keripik Tempe dan Apel Malang.

Selain itu hawanya yang sejuk seperti penjelasan awal tadi. Walaupun sekarang hawa Malang sudah sangat panas, tapi citra itu masih ada dibenak setiap orang ketika pertama kali mendengar kata Malang. 

Disamping dua hal tadi Malang juga terkenal dengan budaya dan kerajinannya seperti, Topeng Malangan, Keramik Dinoyo,  Tari Malangan dan Jarang Kepang. Bangunan tuanya juga tak kalah menggoda, seperti Tokok Es Krim “Oen”, Gereja Kayu Tangan, Rumah Makan Inggil dan lain-lain.

Dan wisata sejarah yang tak kalah menariknya adalah mengunjungi candi-candi yang ada. Malang juga disebut sebagai kota seribu candi. Karena Berbagai candi ada di Kota ini, mulai dari Candi Singosari, Candi Badut, Candi Sumberawan dan lain-lain.

Yang paling terakhir, ciri khas Malang sekali adalah bahasa Walikan. Dimana biasanya para penduduk asli Malang suka menggunakan bahasa walikan. Bahasa walikan adalah bahasa yang dibolak-balik seperti makan jadi nakam dan lain-lain.

Topeng Malangan ( Muhammad Khairuddin)
Di Kota Malang terdapat seni pemahatan topeng yang asli bercirikan khas Malang. Berdasarkan beberapa catatan sejarah menyebutkan bahwa Topeng Malang adalah sebuah kesenian kuno yang usianya lebih tua dari keberadaan Kota Apel ini. 

Topeng ini pun sudah diperkenalkan sejak zaman kerajaan Gajayana kala itu. Para pemahat Topeng Malangan sudah turun temurun sampai sekarang, walaupun jumlahnya tidak terlalu melonjak banyak. Pada jaman dulu apresiasi pada Topeng Malang ini diwujudkan dengan bentuk pertunjukan saat ada acara tertentu seperti pernikahan, selamatan, dan hiburan pejabat tinggi kala itu.

Topeng Malang sedikit berbeda dengan topeng yang ada di Indonesia, dimana corak khas dari pahatan kayu yang lebih kearah realis serta menggambarkan karakter wajah seseorang. Ada banyak ragam dari jenis Topeng Malang yang dibuat seperti karakter jahat, baik, gurauan, sedih, kecantikan, ketampanan, bahkan sampai karakter yang sifatnya tidak teratur. 

Sajian ini nantinya dikolaborasikan dengan tatanan rias dan pakaian untuk memainkan sebuah pewayangan atau cerita tertentu menggunakan Topeng Malang. Perkemgbangan saat ini Topeng Malang sudah dapat dinikmati dalam bentuk drama, ada yang menceritakan tentang sosial dan humoran.

Tari Topeng Malangan (Pretty Isyana C.D)



“Tari Topeng Malang” dapat diartikan sebagai gerakan badan yang berirama dengan diiringi bunyi-bunyian dengan menggunakan penutup muka yang menyerupai muka orang. Tari ini murni berasal dari Malang.

Kedungmonggo sebagai sebuah dusun di kaki gunung Kawi merupakan salah satu kantong persebaran seni budaya tari topeng Malang.

Kondisi daerah Malang secara eksternal juga didukung dengan polesan konstruksi budaya Hindu-Jawa di lokasi sekitar dusun Kedungmonggo mengingat akar sejarah kemunculan tari topeng adalah hasil ritual kebudayaan Hindu.

Bahasa Walikan (Moh. Nadlir)
Bahasa Walikan Malang berasal dari pemikiran para pejuang tempo doeloe yaitu kelompok Gerilya Rakyat Kota (GRK). Bahasa khusus ini dianggap perlu untuk menjamin kerahasiaan, efektifitas komunikasi sesama pejuang selain juga sebagai pengenal identitas kawan atau lawan.

Jaman penjajahan, banyak pasukan Belanda yang menyusup menjadi mata-mata di dalam kelompok pejuang Malang. Mata-mata ini banyak yang mampu berkomunikasi dalam bahasa daerah dengan tujuan menyerap informasi dari kalangan pejuang GRK.

Seorang tokoh pejuang Malang pada saat itu yaitu Pak Suyudi Raharno mempunyai gagasan untuk menciptakan bahasa baru bagi sesama pejuang sehingga dapat menjadi suatu identitas tersendiri sekaligus menjaga keamanan informasi. Bahasa tersebut haruslah lebih kaya dari kode dan sandi serta tidak terikat pada aturan tata bahasa baik itu bahasa nasional, bahasa daerah (Jawa, Madura, Arab, Cina) maupun mengikuti istilah yang umum dan baku. Bahasa campuran tersebut hanya mengenal satu cara baik pengucapan maupun penulisan yaitu secara terbalik dari belakang dibaca kedepan.
Bangunan Tua Bersejarah (Adi Nugroho) 


Kawasan Ijen, siapa yang tidak kenal dengan tempat itu, karena itu telah menjadi salah satu trade mark kota malang. Bangunan Kunonya yang tertata rapi dan juga jalannya yang membuat nyaman berkendara ataupun untuk berjalan kaki. Sayang saat mulai di renovasi dan diubah ke bangunan yang lebih modern.

Di Kota Malang selain Kawasan Ijen terdapat banyak sekali bangunan tua, seperti Toko Es Krim Oen, Gereja Kayu Tangan, Rumah Makan Inggil, Wisma Tumapel, Balai kota dan lain-lain. Tapi sekali lagi sayangnya banyak yang tidak terawat. Karena itikad dari Pemkot untuk melestarikannya sangat kurang. Jika bangunan kuno tersebut kalau bisa dilestarikan akan semakin menarik minat para wisatawan local maupun wisatawan asing.


Candi Singosari
Salah satu peninggalan bersejarah di Malang adalah candi Singosari. Dikenal juga dengan candi Kendedes, dibangun untuk menghormati Raja Kertanegara, raja terakhir kerajaan Singasari yang meninggal tahun 1292. 

Didirikan tahun 1300 bersamaan dengan diselenggarakannya upacara shrada ditempat ini. Ciri khas candi singasari adalah dua arca raksasa Dwarapala, yang diyakini sebagai penjaga istana.